Oleh : Rista Simbolon (Via IDN Times ) | Diterbitkan 2 Bulan yang Lalu | Short link: https://nextbook.co/13070302
Bagikan Ke :
Facebook Twitter
Smartphone tak hanya menjadi media telekomunikasi dan hiburan, tetapi juga menjadi alat yang bisa digunakan untuk berbagai hal dalam mempermudah hidup, termasuk untuk urusan perbankan dan keuangan. Dengan hadirnya teknologi digital, orang-orang sekarang sudah bisa membuka rekening bank, menabung, dan melakukan transfer dana lewat aplikasi digital banking.
Meski menawarkan kemudahan, aplikasi digital banking bukannya tanpa risiko. Potensi aplikasi digital banking diretas atau kebobolan tetap ada. Tentunya kesialan ini bisa menimpa siapa saja, terutama mereka yang kurang menjaga keamanan akun bank di smartphone. Untuk mencegah hal tersebut, cermati tips aplikasi digital banking kamu tetap aman dari pembobolan pada artikel ini, ya!
1. Gunakan password yang kuat namun mudah diingat
Pertama, gunakan password yang kuat untuk akun digital banking di smartphone milikmu. Password yang kuat setidaknya memiliki kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol. Hindari menggunakan password yang terlalu umum, seperti nama, tanggal lahir, atau nomor telepon. Selain itu, gantilah password secara berkala. Sebaiknya ganti password setidaknya setiap 3 bulan sekali. Beberapa bank juga mewajibkan perlindungan keamanan untuk login seperti pemindaian wajah. Hindari bank yang memberikan keamanan login hanya dengan password saja.
2. Aktifkan semua fitur notifikasi
Beberapa bank memiliki fitur notifikasi aktivitas perbankan yang ada dalam akun milikmu. Sangat disarankan untuk mengaktifkan semua fitur notifikasi tersebut. Notifikasi akan memberitahu semua info aktivitas rekening. Itu termasuk ketika ada transfer keluar dan masuk. Jadi, ketika ada notifikasi aktivitas yang tidak kamu lakukan, kamu bisa menanganinya segera.
3. Jangan membuka tautan sembarangan
Banyak kasus rekening yang dibobol karena pelaku kejahatan mengirim tautan lewat pesan singkat WhatsApp. Mereka melakukannya dengan berbagai modus seperti berpura-pura menjadi kurir dan sejumlah modus lainya. Jangan pernah membuka tautan yang tidak kamu kenal.
Selain itu, berhati-hatilah saat berselancar di internet agar tidak tertipu dengan situs palsu atau phishing. Pastikan situs yang kamu kunjungi adalah situs resmi bank yang asli. Para penipu biasanya juga membuat iklan palsu di media sosial dengan berbagai cara. Tujuannya agar korban klik iklan tersebut dan meminta untuk mengisikan password atau OTP.
4. Jangan pernah membagikan informasi seputar password, PIN, email, OTP, dan data pribadi lainnya kepada siapa pun
Password, PIN, dan OTP wajib dijaga oleh nasabah saat menggunakan aplikasi digital banking. Jangan memberikan informasi tersebut kepada siapa pun, termasuk teman, saudara, bahkan pihak bank sekalipun. Data pribadi juga merupakan hal yang sensitif. Jangan sampai bocor ke publik. Data pribadi tersebut meliputi foto KTP, alamat rumah, dan nomor HP.
5. Berhati-hatilah terhadap penipu yang berpura-pura menjadi customer service
Media sosial merupakan tempat yang rawan bagi orang awam teknologi. Sebab, di sana cukup banyak oknum yang tidak bertanggung jawab, seperti penipu yang menyamar sebagai customer service bank dan berpura-pura membantu nasabah lewat DM. Padahal, penipu tersebut berusaha mengambil data pribadi, kemudian membobol akun digital banking korban. Maka dari itu, penting untuk mengetahui media sosial resmi bank tempat kamu menabung. Jika ada masalah terkait rekening milikmu, lebih baik langsung menghubungi customer service pada layanan resmi dari bank yang kamu gunakan.
Pihak bank tentunya terus melakukan peningkatan keamanan agar nasabahnya terlindungi dari pembobolan digital banking. Tetapi, keamanan akun digital banking juga bisa bergantung pada penggunanya sendiri. Jika nasabah pandai dalam menjaga keamanan akun, para penipu juga akan semakin sulit dalam melakukan pembobolan.