Oleh : Rista Simbolon (Via Nextren ) | Diterbitkan 1 month ago | Short link: https://nextbook.co/11665514
Bagikan Ke :
Facebook Twitter
Nextren.com -Persaingan di industri mobil listrik global semakin meningkat setelah negara-negara G20 menyepakati pengurangan emisi karbon dari kendaraan pribadi.
Pabrikan mobil listrik di seluruh Amerika Serikat, Eropa, hingga Asia saling berlomba-lomba memamerkan produk terbaru dengan beragam teknologi dan inovasi menarik.
Tak hanya perang teknologi, persaingan mobil listrik global menciptakan perang harga untuk memenangkan pangsa pasar.
Pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla tak bisa menghindari persaingan ketat ini.
Bos Tesla, Elon Musk melihat persaingan terberat untuk Tesla akan berada di China.
Meski penjualan Tesla di China menyumbang dua pertiga dari penjualan seluruh mobil listriknya, Elon Musk dan Tesla harus berhadapan dengan produsen mobil listrik China yang memiliki teknologi kelas atas dengan harga terjangkau.
Dalam acara laporan keuangan perusahaan, Tesla mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pemangkasan harga mobil listriknya untuk mendorong permintaan konsumen.
Selain itu, perusahaan juga harus bersiap untuk potensi resesi ekonomi pada tahun ini.
Saat ditanya tentang persaingan mobil listrik Tesla, Elon Musk mengatakan bahwa ia menghormati perusahaan mobil di China.
Dilansir dari Reuters, Elon Musk menyebut China sebagai pasar paling kompetitif di dunia.
Elon Musk memuji perushaan mobil listrik China yang bekerja dengan keras dan cerdas.
"Mereka bekerja paling keras dan mereka bekerja paling cerdas," ujar Elon Musk sebagaimana dikutip dari Reuters.
"Jadi kami menduga, mungkin ada beberapa perusahaan dari China yang paling mungkin menjadi yang kedua setelah Tesla," sambungnya.
Sayangnya, Elon Musk tak menyebutkan secara pasti nama perusahaan yang dimaksudnya.
Ini bukanlah yang pertama kalinya Elon Musk memuji produsen mobil listrik China.
Pada tahun 2021 lalu, ia menyebut produsen mobile China adalah yang paling kompetitif di dunia.
Kala itu, Musk menyebutkan perusahaan mobil listrik China ahli dalam pengembangan software.
(*)